“Dan hendaklah
orang-orang takut kepada Allah, bila seandainya mereka meninggalkan
anak-anaknya, yang dalam keadaan lemah, yang mereka khawatirkan terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
dan mengucapkan perkataan yang benar”. (an-Nisa’: 9)
Pada masa kekhalifahan ali bin abi thalib, dikalangan umat
islam mulai timbul bibit perpecahan. Hal ini menyebabkan ada salah seorang umat
muslim yang kemudian bertanya kepada khalifah Ali, “Wahai khalifah, kenapa pada
jaman abu bakar, umar, dan utsman umat islam dapat bersatu. Akan tetapi pada
masa kamu umat islam mulai timbul bibit perpecahan?”. Khalifah ali pada saat
itu menjawab, “pada masa khalifah abu bakar, umar, dan utsman, umat islam
terdiri dari orang-orang seperti aku, akan tetapi pada saat ini umat islam juga
terdiri dari sekian banyak orang dengan sekian banyak pemahaman yang berbeda”.
Terlepas dari kebenaran kisah ini, akan tetapi memang tidak
dapat kita pungkiri bahwa perubahan zaman juga menghadirkan tantangan yang
berbeda. Kecenderungannya, semakin lama tantangan yang harus dihadapi juga
semakin rumit, kompleks, dan sulit. Sebagaimana yang terjadi pada saat ini,
begitu sulitnya mengumpulkan remaja dan pemuda untuk melakukan suatu kegiatan
bersama. Jangankan untuk kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan
pengetahuan keislaman, kegiatan lain yang bersifat umum seperti pelatihan
kewirausahaan juga mengalami kesulitan. Pada masa orang tua kita dahulu,
kemungkinan mengumpulkan itu akan lebih mudah. Godaan-godaan yang ada juga relative
lebih sedikit. Sedangkan pada masa ini, hiburan televise, game online,
internet, dll begitu menjamur.
Oleh karena itu, sebagai seorang penggerak aktifitas
pembinaan di remaja dan pemuda, kita juga harus berusaha semakin kreatif untuk
mensiasati perubahan zaman dengan segala tantangannya. Harapannya,
potensi-potensi penghalang tersebut dapat kita rubah menjadi potensi yang
bermanfaat bagi kita.
Dengan semangat kreatifitas untuk selalu berusaha menjaga
kesinambungan pembinaan remaja dan pemuda di Dukuh Sinduharjo, akhirnya pada
pertemuan terakhir kami para pengurus TPA Nurul Huda Dukuh SInduharjo mengambil
beberapa kebijakan.
Latar belakang yang menjadi dasar dari pengambilan keputusan
yang dilakukan ialah :
1.
Kesibukan ustadz-utadzah yang ada pada saat ini
sedang bertambah (Ustadz Dian menjadi dosen dan Ustadz Retno akan mengikuti
program KKN di Universitasnya).
2.
Mulai berjalannya kegiatan ta’lim ibu-ibu yang
ada di Dukuh dengan materi yang lebih spesifik (Tahsin dan kafa’ah keislaman)
3.
Belum adanya remaja usia SMA yang pada saat ini
aktif membantu di TPA dan diharapkan menjadi generasi penerus yang akan
menggantikan generasi ustadz Dian untuk menjaga keberlangsungan TPA.
4.
Peningkatan jumlah donatur untuk kegiatan TPA.
Dengan latar belakang yang telah sebagaimana dipaparkan di
atas, maka dalam pertemuan pengurus tersebut dihasilkan beberapa keputusan
sebagai berikut :
1.
Mengidentifikasi calon ustadz-ustadzah yang bisa
mengajar di TPA Nurul Huda
a.
Dari kalangan ibu-ibu kita akan mencoba melobi
ustadzah Asih untuk membantu mengajar di TPA Nurul Huda. Karena beliau memiliki
pengalaman…kan beliau dulu adalah ustadzah kita-kita..he2.
b.
Dari kalangan remaja kita akan mencoba membujuk
mas ado, mas angger, dan mas qodri untuk membantu mengajar di TPA. Selain kita minta
membantu untuk mengajar di TPA, kita juga berusaha untuk meberikan beasiswa
kepada adik-adik kita ini. Dengan adanya beasiswa yang kita berikan dan sebagai
salah satu konsekuensinya adalah kita minta membantu mengajar di TPA,
diharapkan mereka ini menjadi generasi penerus yang akan menjaga
keberlangsungan aktifitas pembinaan remaja dan pemuda di Dukuh Sinduharjo.
2.
Melakukan peningkatan kualitas bacaan Al-Qur’an
ustadz-ustadzah dan calon ustadz/ah TPA Nurul Huda.
Upaya yang akan kita lakukan untuk
meningkatkan kemampuan tahsin yaitu dengan melakukan pelatihan tahsin metode
qiro’ati bagi ustadz-ustadzah yang ada di TPA Nurul Huda dan ustadz-ustadz lain
yang berminat. Ustadz Dian Hudawan juga mengemban amanah sebagai wakil ketua
BADKO TKA-TPA Kecamatan Ngaglik, dengan adanya pelatihan Tahsin di TPA Nurul
Huda maka dapat diinformasikan kepada pengurus BADKO dan juga kepada Ustadz/ah
dari TPA yang lain.
3.
Meningkatkan akuntabilitas keuangan TPA Nurul
Huda
Upaya yang kita lakukan adalah dengan
membuat blog yang menjadi salah satu metode untuk memberikan informasi kepada
donatur tentang penggunaan uang yang telah diberikan. Hal ini dilakukan karena
pada saat ini mayoritas donatur bertempat tinggal di luar daerah. Strategi awal
yang kita pakai memang mengharapkan donatur dari warga Dukuh yang telah
berhasil di luar daerah. Dengan kondisi itu, maka metode pelaporan secara
online menjadi salah satu alternative yang ideal.
4.
Meningkatkan sumber pendanaan untuk TPA Nurul
Huda
Upaya-upaya untuk meningkatkan sumber
pendanaan yang dapat membantu kegiatan pembinaan TPA Nurul Huda akan terus
dilakukan.
Ya, keputusan-keputusan rapat itu telah kami sepakati
bersama..semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan kepada orang-orang yang
berjuang di jalan-Nya. ammin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar